Sumber Aneka Karya Abadi - Your trusted partner for laboratory instrument

Search
Definisi, Prinsip Kerja dan Pengaplikasian Inkubator CO2

Definisi, Prinsip Kerja dan Pengaplikasian Inkubator CO2

Monday, 21 April 2025

Inkubator karbon dioksida atau lebih dikenal dengan sebutan inkubator CO2 adalah salah satu varian inkubator yang sangat dibutuhkan khususnya di laboratorium medis. Namun tidak terbatas pada industri medis, industri lainnya juga dapat menggunakan inkubator CO2, namun sebaiknya memperhatikan kebutuhan aplikasinya. Berbeda dari inkubator varian lainnya, tahukah Anda bahwa inkubator CO2 memiliki parameter-parameter yang dapat diatur selain suhu dan CO2? Parameter apa saja yang diatur, apa itu inkubator CO2, prinsip kerja inkubator CO2, bagian-bagian inkubator CO2, dan aplikasi inkubator CO2 akan dibahas pada artikel ini.

 

Definisi dan Aplikasi inkubator CO2

Inkubator CO2 yang diperuntukkan dalam bidang medis merupakan peralatan laboratorium penting yang digunakan untuk pengkondisian lingkungan terkendali bagi kultur sel dan jaringan, yang meniru kondisi yang serupa atau mirip dengan tubuh manusia. Inkubator ini menyediakan kontrol yang tepat atas suhu, kelembapan, dan kadar CO2 yang sangat penting bagi pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan perbanyakan sel, khususnya dalam penelitian medis, pengembangan farmasi, dan rekayasa jaringan.

Berikut beberapa aplikasi penggunaan inkubator CO2 dalam medis:

  • Kultur Sel: Inkubator CO2 sangat penting untuk menjaga kultur sel dalam lingkungan yang steril dan optimal, yang mendukung pertumbuhan, perbanyakan, dan viabilitas sel.
  • Penelitian Medis: Inkubator CO2 banyak digunakan dalam penelitian medis untuk mempelajari perilaku sel, mekanisme penyakit, stem cell dan pengembangan obat.
  • Industri Farmasi: Inkubator CO2 sangat penting untuk produksi terapi berbasis sel, seperti vaksin dan antibodi monoklonal, dan untuk pengembangan obat.
  • Rekayasa Jaringan: Inkubator CO2 sangat penting untuk menciptakan dan memelihara struktur sel 3D yang digunakan dalam rekayasa jaringan untuk meregenerasi atau mengganti jaringan yang rusak.
  • Fertilisasi in vitro (IVF): Inkubator CO2 digunakan untuk membudidayakan dan memelihara embrio manusia selama prosedur IVF.
  • Aplikasi Lain: Inkubator CO2 juga digunakan di berbagai bidang lain termasuk terapi genomik, penelitian kanker, serta penelitian virus dan bakteri.

 

Bagian-Bagian Inkubator CO2

Bagian-bagian yang ada pada inkubator CO2 sedikit berbeda dari inkubator umumnya yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi. Hal ini dikarenakan beberapa parameter yang dapat diatur pada inkubator CO2 yang tidak tersedia pada inkubator biasa seperti CO2, O2, dan kelembaban (humidity).

Bagian-bagian inkubator CO2 dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini:

Gambar 1. Bagian-bagian inkubator CO2

Tampak depan inkubator CO2 terdiri dari:

(1) ControlCOCKPIT dengan tombol fungsi dan display LCD

(2) Tombol ON/OFF

(3) Pintu kaca dalam

(4) Rak stainless steel perforated

(5) Kaki adjustable

(6) Nameplate

Tampak depan inkubator CO2 menunjukkan bagian inkubator ControlCOCKPIT yang terdiri dari display dan tombol aktivasi fungsi parameter dan tombol menu. Selain itu juga ada tombol ON/OFF yang berfungsi untuk menyalakan atau mematikan inkubator CO2. Tersedia juga pintu bagian dalam yang berbahan kaca guna memudahkan analis atau laboran dalam memantau sampel yang diinkubasi. Juga terdiri dari rak berbahan stainless steel yang anti karat dan berfungsi untuk meletakkan wadah sampel seperti cawan petri. Dan bagian lainnya yaitu adanya bagian kaki inkubator CO2 yang dapat diatur dan papan nameplate yang menuliskan informasi inkubator CO2 yang digunakan.    

Untuk tampak dalam pada inkubator CO2 menunjukkan adanya nampan air untuk menghasilkan kelembaban yang dibutuhkan selama inkubasi dilakukan. Penggunaan nampan air ini biasanya digunakan jika inkubator CO2 yang digunakan dengan sistem passive humidity. Penggunaan inkubator CO2 dengan passive humidity ini tidak dapat mengatur secara pasti nilai porsentase kelembaban yang dibutuhkan selama inkubasi.

Sedangkan untuk tampak belakang menunjukkan beberapa port koneksi yaitu:

(1) Koneksi CO2

(2) Koneksi N2 (digunakan untuk aplikasi dengan penggunaan parameter O2)

(3) Koneksi CO2 tambahan

(4) Koneksi air (digunakan untuk aplikasi dengan penggunaan active humidity)

Pada bagian belakang inkubator CO2 terdapat port koneksi untuk CO2 yang berguna untuk mensuplai gas CO2 ke dalam chamber. Dan juga terdapat port koneksi untuk gas N2 jika membutuhkan suplay O2. Dan terdapat port koneksi air untuk suplai kelembaban yang dibutuhkan. Penggunaan port koneksi air biasanya diperuntukkan bagi inkubator CO2 yang menggunakan mode active humidity. Mode active humidity ini memiliki kelebihan dibanding penggunaan mode passive humidity yaitu porsentase kelembaban yang dibutuhkan selama inkubasi dapat diatur secara pasti nilainya secara aktual.

Selain itu, inkubator CO2 memiliki display yang berbeda dibanding inkubator lainnya karena akan mencakup parameter-parameter yang tersuplai. Contoh ControlCOCPIT dan display inkubator CO2 dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2. ControlCOCKPIT dan Display inkubator CO2

Display inkubator CO2 menunjukkan beberapa kontrol suplai parameter yang dapat diatur yaitu:

  1. Tombol aktivasi pengaturan suhu
  2. Display suhu yang diatur dan suhu actual
  3. Display nilai O2 yang diatur dan nilai O2 aktual
  4. Tombol aktivasi pengaturan O2
  5. Tombol mode pemilihan menu
  6. Display nilai CO2 yang diatur dan nilai CO2 aktual
  7. Tombol aktivasi pengaturan CO2
  8. Display status program terpilih
  9. Tombol aktivasi pemilihan program
  10. Tombol aktivasi penghitung waktu
  11. Tombol ON/OFF
  12. Display pengaturan penghitung waktu mundur dengan target waktu
  13. Display nilai kelembaban (humidity) yang diatur dan nilai kelembaban actual
  14. Tombol aktivasi pengaturan kelembaban
  15. Kontrol putaran untuk pemilihan penyesuaian titik pengaturan parameter
  16. Tombol konfirmasi pemilihan pengaturan

Untuk ControlCOCKPIT pada inkubator CO2 merupakan wilayah kontrol pengaturan yang terdiri dari tombol pemilihan pengaturan parameter, display parameter dan/atau menu program, tombol putar pemilihan pengaturan dan tombol konfirmasi. Inkubator CO2 dapat mensuplai empat parameter untuk pengkondisian inkubasi yaitu suhu, kadar CO2, kadar O2 dan porsentase kelembaban. Namun untuk beberapa aplikasi tidak semua parameter tersebut digunakan. Inkubator CO2 juga memungkinkan analis atau laboran hanya menggunakan satu atau lebih parameter tersebut, contohnya hanya menggunakan parameter suhu dan CO2.

Selain itu, penggunaan inkubator CO2 pada aplikasi medis sangat membutuhkan sterilitas yang optimal. Oleh karena itu, inkubator CO2 dilengkapi dengan menu sterilisasi. Menu sterilisasi ini umumnya tidak dimiliki oleh inkubator dengan varian tipe lainnya. Menu sterilisasi pada inkubator CO2 ini berguna untuk melakukan sterilisasi terhadap chamber atau ruang inkubasi pada inkubator CO2 sebelum aplikasi dilakukan, guna memastikan chamber dalam kondisi steril dan tidak terkontaminasi saat digunakan. Menu ini juga memudahkan analis atau laboran dalam penggunaannya untuk tidak melakukan sterilisasi secara manual.

 

Prinsip Kerja Inkubator CO2

Inkubator CO2 memiliki prinsip kerja yang multifungsi dibanding dengan inkubator varian tipe lainnya dikarenakan inkubator CO2 memiliki fungsi mengontrol beberapa parameter yaitu suhu, kelembaban, CO2 dan O2. Prinsip kerja inkubator CO2 adalah udara dipanaskan di dalam peralatan dari semua sisi dengan pemanasan ke seluruh chamber. Dan kelembaban secara pasif dihasilkan dari penguapan air dari nampan air yang berada di dalam chamber, sedangkan untuk kelembaban aktif dilembabkan dengan air yang menguap pada laju yang ditetapkan dari tangki dengan menggunakan generator udara panas di bagian belakang peralatan. Peralatan dengan kelembapan aktif didehumidifikasi dengan memasukkan udara segar dalam jumlah yang terkontrol melalui filter steril. Karbon dioksida (CO2) dan nitrogen (N2 hanya untuk model dengan modul O2) juga dimasukkan ke dalam ruang melalui filter steril. Ruang tersebut diberi ventilasi untuk memastikan distribusi gas yang merata, sehingga menciptakan atmosfer yang homogen. Konsentrasi oksigen dikontrol dengan memasukkan nitrogen yaitu konsentrasi oksigen berkurang saat nitrogen dimasukkan.

Dengan prinsip kerja yang multtifungsi, inkubator CO2 memiliki beberapa kelebihan yang menguntungkan dalam menggunakan inkubator CO2 adalah:

  1. Dapat mengontrol beberapa parameter untuk kebutuhan inkubasi sampel yaitu suhu, kelembaban, CO2, dan O2.
  2. Memiliki kontrol aktif untuk parameter kelembaban sehingga dapat diatur sesuai kebutuhannya.
  3. Memiliki alarm kontrol untuk semua parameter diatur
  4. Memiliki mode sterilisasi yang memudahkan analis atau laboran dalam memastikan kondisi steril yang dibutuhkan pada chamber inkubator CO2.

Gambar 3. Parameter-parameter yang dapat diatur pada inkubator CO2

Penggunaan inkubator CO2 sangat berguna dalam berbagai aplikasi industri medis, namun sebaiknya penggunaan inkubator CO2 secara detail dipelajari melalui buku prosedur penggunaan pabrikan yang sesuai dengan inkubator CO2 yang digunakan. Hal ini guna menghindari kesalahan dan kelalaian fungsi yang ada pada inkubator CO2 yang digunakan. Artikel ini diharapkan dapat menjadi panduan dasar dalam mengetahui fungsi dan penggunaan inkubator CO2.

 

Referensi:

Badan Standar Nasional Indonesia (SNI). 2013. Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 7822.1-2013 tentang Identifikasi Rhabdovirus carpio - Bagian 1: Metode kultur sel

Budidharmaja, Eko. 2020. Stem Cell: Jenis, Manfaat, Terapi, Transplantasi, dll. doktersehat.com. https://medikanews.com/terapi-stem-cell-dan-keberadaannya-di-indonesia/. Diakses pada 21 April 2025 Pukul 13:04 WIB

www.memmert.com. 2024. Operating Manual ICO CO2 incubator. www.memmert.com

Ma'at, S. 2019. Teknik Dasar Kultur Sel. Airlangga University Press

Putri, Indri L. 2021. Rekayasa Tulang Alveolar dengan Kombinasi Sel Punca Adiposa dan Cangkok Tulang. Airlangga University Press.

Saputra, Virgi. 2006. Dasar-dasar Stem Cell dan Potensi Aplikasinya dalam Ilmu Kedokteran. Cermin Dunia Kedokteran No. 153.

Previous Article

Elektroda pH untuk Sampel Semisolid

Monday, 14 April 2025
VIEW DETAILS

Next Article

Melting Furnace untuk Campuran Logam (Alloy)

Monday, 28 April 2025
VIEW DETAILS