Suhu merupakan penentu kualitas penyimpanan suatu produk. Penyimpanan produk, baik untuk produk makanan, minuman, kosmetik, farmasi, atau lainnya sangat dibutuhkan suhu yang sesuai dengan kebutuhan produk selama penyimpanan. Suhu penyimpanan diharapkan dapat konstan dalam jangka waktu penyimpanan, baik untuk beberapa hari, beberapa minggu, selama beberapa bulan dan bahkan untuk satu tahun atau beberapa tahun. Produk-produk tersebut biasanya dijaga kualitasnya agar tidak terjadinya cemaran mikroba ataupun produk yang mengandung mikroba yang membutuhkan proses inkubasi dengan perlakuan suhu yang konstan selama waktu tertentu, contohnya produk dairy. Oleh karena itu, lemari penyimpanan yang digunakan dianjurkan menggunakan inkubator berpendingin atau disebut juga cooled incubator. Ada 2 teknologi pemanasan-pendinginan pada inkubator berpendingin yaitu kompresor dan Peltier. Kedua teknologi ini dapat dipilih berdasarkan kebutuhan suhu penyimpanan produk yang akan dibahas lebih detail dalam artikel ini.
Suhu Penyimpanan Produk
Suhu dan lama penyimpanan produk didasarkan atas jenis produk, sehingga suhu dan lama penyimpanan produk dapat berbeda-beda. Pada tabel 1 di bawah ini ditunjukkan beberapa jenis produk makanan dengan anjuran suhu dan lama penyimpanannya.
Tabel 1. Suhu dan Lama Penyimpanan Produk
Jenis Makanan |
Suhu Penyimpanan (°C) |
Lama Penyimpanan |
Daging |
-10 s.d -5 |
3 sampai 5 hari |
Ikan, udang, dan seafood lainnya |
10 s.d -5 |
3 sampai 5 hari |
Telur |
-5 s.d 0 |
3 sampai 5 hari |
Susu, dan produk lainnya |
-5 s.d 0 |
3 sampai 5 hari |
Sayuran |
10 |
3 sampai 5 hari |
Buah-buahan |
10 |
3 sampai 5 hari |
Mentega, margarin |
-10 s.d -5 |
12 bulan |
Minuman atau sirup |
10 |
3 sampai 5 hari |
Beragam suhu dan lama penyimpanan produk menunjukkan pentingnya pemilihan inkubator berpindingin yang tepat dalam menyimpan produk. Oleh karena itu, di bawah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai inkubator berpendingin yang tepat yang disesuaikan dengan teknologi yang digunakan untuk memaksimalkan penyimapanan produk sehingga dapat menjaga kualitas produk yang disimpan.
Teknologi pemanasan-pendinginan pada inkubator untuk penyimpanan produk
Inkubator berpendingin (Cooled incubator) tersedia dalam dua teknologi yaitu teknologi kompresor dan teknologi Peltier. Untuk memilih teknologi inkubator berpendingin yang tepat untuk digunakan sebaiknya dilihat dari aplikasi yang akan menggunakannya. Kedua teknologi memiliki keunggulannya masing-masing bagi user. Perangkat teknologi Peltier dibuat lebih ringkas karena tidak diperlukan ruang instalasi tambahan untuk mesin pendingin. Karena jumlah komponen mekanis yang sedikit, seperti pompa, filter, dan pemipaan sehingga perawatan yang dibutuhkan lebih mudah. Perangkat teknologi Peltier dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini. Sedangkan untuk pemeliharaan dibandingkan dengan teknologi peltier, untuk teknologi compressor mesin pendinginnya hanya boleh dilakukan oleh spesialis dengan sertifikasi khusus.
Gambar 1. Perangkat teknologi Peltier pada inkubator berpendingin (Cooled incubator)
Selain itu, perangkat teknologi Peltier beroperasi tanpa getaran dan tanpa suara karena pengoperasian kipas yang dapat dikontrol kecepatannya. Teknologi Peltier juga tidak menggunakan zat pendingin dan ramah terhadap lingkungan. Elemen Peltier juga digunakan untuk pemanasan, sehingga tidak dibutuhkan sumber panas terpisah dari kabinet elemen pendingin. Selanjutnya, siklus suhu dapat dijalankan dengan unit pemanas-pendingin yang sama.
Sedangkan teknologi kompresor dapat menghasilkan getaran dan suara dan perangkat mesinnya diletakkan pada ruang/bagian terpisah dari chamber inkubator berpendingin (Cooled incubator) sehingga ukuran cooled incubator dengan teknologi kompresor umumnya berukuran lebih besar dibandingkan dengan cooled incubator dengan teknologi Peltier. Untuk range suhu yang dapat diatur, teknologi kompresor dapat menjangkau atau mengatur suhu di bawah dan di atas 0°C, namun teknologi kompresor mengonsumsi energi yang cukup besar dibandingkan dengan teknologi Peltier. Sedangkan teknologi Peltier, konsumsi energi yang terpakai sangat rendah dan ramah lingkungan karena tidak menimbulkan getaran dan suara, namun hanya dapat digunakan untuk mengatur suhu diatas 0°C dan tidak mencapai suhu 70°C. Berbeda dengan teknologi kompresor suhunya dapat diatur dari suhu -12°C sampai +70°C. Perbandingan konsumsi teknologi kompresor dan teknologi Peltier dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini.
Gambar 2. Perbandingan konsumsi energi teknologi kompresor dan teknologi Peltier
Cara Pemilihan Inkubator Berpendingin (Cooled Incubator) yang Tepat
Fungsi inkubator berpendingin (cooled incubator) sangat penting untuk aplikasi di laboratorium ini harus ditunjang dengan kualitas inkubator berpendingin (Cooled incubator) yang digunakan. Oleh karena itu, pentingnya inkubator berpendingin (cooled incubator) yang tepat agar dapat mengoptimalkan penggunaan cooled incubator terhadap aplikasi.
Cara pemilihan inkubator berpendingin (Cooled incubator) yang tepat adalah:
Contoh inkubator berpendingin (cooled incubator) dengan teknologi kompresor dan inkubator berpendingin (cooled incubator) dengan teknologi Peltier ditampilkan pada Gambar di bawah ini.
Gambar 3. Contoh cooled incubator
Inkubator berpendingin (cooled incubator) merupakan instrumen yang tepat untuk penyimpanan produk, namun pemilihannya harus disesuaikan dengan jenis sampel, suhu penyimpanan dan lama penyimpanan yang akan diaplikasikan.
Referensi:
Memmert. 2021. Temperature control units with Peltier or Compressor technology. Memmert GmbH + Co. KG.
Memmert. 2021. Incubators. Memmert GmbH + Co. KG