Penting untuk memanfaatkan sifat spesifik serat pada produksi kertas. Untuk meminimalkan biaya produksi dan memaksimalkan propertis akhir kertas yang diproduksi. Selama berabad-abad, kertas dibuat dari berbagai macam bahan seperti katun, jerami gandum, limbah tebu, rami, bambu, kayu, kain linen, dan rami. Saat ini serat terutama berasal dari dua sumber, yaitu kayu dan produk kertas daur ulang. Pada sebagian besar industri kertas, serat dengan sifat berbeda dicampur untuk memberikan hasil yang diinginkan. Pencampuran tersebut juga bertujuan untuk menurunkan cost dengan tetap mempertahankan propertis kertas. Salah satu parameter penentu kualitas pulp, kertas dan karton yaitu analisa jenis serat. Analisa jenis serat dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif dengan cara dilakukannya pewarnaan menggunakan warna tertentu dan diamati dengan menggunakan mikroskop binokuler atau monokuler yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 0441 tahun 2009.
Prinsip analisa jenis serat pulp dan kertas yaitu serat diberi pewarna tertentu kemudian diamati dengan mikroskop untuk diidentifikasi secara kuantitatif dan kualitatif. Dalam melakukan analisa jenis serat pada pulp dan kertas, dibutuhkan pewarna untuk mendeteksi jenis serat yaitu:
a. Pewarna graff “C” untuk identifikasi serat secara umum.
b. Pewarna Herzberg yaitu pewarna khusus untuk membedakan anatara serat terbuat dari pakaian bekas (rag), pulp kayu asah dan pulp kimia kayu.
c. Pewarna Selleger atau Alexander yaitu pewarna untuk membedakan antara serat pulp kayujarum dan kayudaun, serta dapat digunakan untuk membedakan sera tantara pulp sulfit putih dan pulp sulfat putih dari kayujarum.
d. Pewarna Wilson, kegunaannya sama dengan pewarna graff “C” yaitu untuk identifikasi serat secara umum.
e. Pewarnaan Green and Yorston, yaitu pewarna yang digunakan untuk mendeteksi serat sulfit yang tidak diputihkan.
Adapun prosedur analisa jenis serat pulp dan kertas adalah sebagai berikut:
1. Persiapan sampel uji – penguraian sampel uji
a. Pulp
Sejumlah kecil sampel pulp disiapkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan aquades dan dikocok hingga serat akan terurai lalu diencerkan Kembali dengan aquades sehingga konsistensinya menjadi 0,05%.
b. Kertas biasa dan karton
Sejumlah kecil sampel disiapkan di dalam gelas piala dan ditambahkan aquades kemudian didihkan selama beberapa menit. Setelah dididihkan, aquades yang tidak terserap dibuang dan rendaman sampel dibentuk seperti bola dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan sedikit aquades, lalu dilakukan pengocokan hingga sampel terurai dan konsistensinya menjadi 0,05%. Apabila sampel uji tidak dapat diuraikan dengan cara tersebut, dapat dilakukan perendaman lagi dengan menggunakan natrium hidroksida 1% dan dididihkan. Setelah itu dicuci dengan menggunakan aquades dan direndam dengan menggunakan asam klorida 0,05 N selama beberapa menit, kemudian dicuci lagi dengan menggunakan aquades kemudian dibuat berbentuk bola seperti langkah sebelumya.
2. Penyediaan preparat.
Pertama-tama, dibuat gambar kotak pada kaca objek (glass object) yang akan digunakan. Kemudian sampel serat dihomogenkan dan disuspensi ke kaca objek dan dipanaskan diatas pemanas Listrik pada suhu 50C – 60C hingga preparatnya mongering.
3. Pewarnaan
Preparat sampel yang telah mongering kemudian diwarnai dengan diteteskan pewarna yang telah disiapkan kemudian ditutup dengan penutup kaca objek (cover object) dan dibiarkan beberapa menit kemudian hasil pewarnaan dapat dinilai berdasarkan peta pewarna yang dapat diacu pada SNI.
4. Identifikasi jenis serat secara Kualitatif
Setelah dilakukan pewarnaan, preparate sampel diletakkan di atas meja mikroskop, kemudian dilakukan pengamatan berdasarkan jenis serat dan morfologi serat dengan mengacu pada SNI.
Mikroskop yang digunakan memiliki standar spesifikasi yang telah diatur di dalam SNI, hal ini guna meningkatkan keakuratan dalam melakukan pengamatan serat pulp dan kertas. Mikroskop yang digunakan dianjurkan adalah jenis binokuler atau molekuler dengan pembesaran 100x dan yang lebih besar. Dan lensa okuler yang digunakan pada mikroskop baiknya dilengkapi dengan garis silang atau penunjuk.
Gambar 1. Mikroskop binokuler, mikroskop monokuler dan pemanas listrik
Analisa jenis serat pada pulp dan kertas selain secara kualitatif, juga dapat dilakukan secara kuantitatif yang mengacu pada SNI. Oleh karena itu, Analisa serat yang dilakukan diharapkan dilakukan secara hati-hati dan teliti dan juga memenuhi standar spesifikasi dari alat yang digunakan, seperti mikroskop dan pemanas listrik yang digunakan, juga pembuatan pewarna yang dilakukan sebaiknay dilakukan dengan benar guna meningkatkan akurasi hasil analisa serat yang dilakukan.
Referensi:
Standar Nasional Indonesia Nomor 0441 Tahun 2009 tentang Kertas, Karton dan Pulp - Cara Analisa Jenis Serat