Sumber Aneka Karya Abadi - Your trusted partner for laboratory instrument

Search
ISE Meter : Solusi Efektif Untuk Monitoring Air dan Air Limbah

ISE Meter : Solusi Efektif Untuk Monitoring Air dan Air Limbah

Monday, 09 December 2024

Metode spektrofotometri memang sangat relevan untuk digunakan dalam menguji kadar ion logam pada air limbah. Namun metode ini memiliki batas limitasi yakni hanya untuk pengukuran ion pada kadar rendah. Salah satu metode yang dapat dijadikan sebagai alternatif adalah metode ion selective electrode (ISE). Tidak hanya untuk batas atas, melainkan juga untuk batas bawah. Pernahkah Anda mendengar metode ini? Mari kita bahas bersama dalam artikel ini. 

Metode ISE (ion selective electrode) sebenarnya sudah sangat familiar, salah satu contohnya adalah pengukuran pH. Derajat keasaman atau pH biasanya diukur secara elektrometri dengan menggunakan elektroda ion selective electrode yang spesifik untuk ion hidrogen. Metode ini hanya mengukur 1 ion spesifik, dengan kata lain 1 parameter ion memerlukan 1 elektroda. Metode ini pun telah dikonfirmasi oleh American Public Health Associations (APHA) dalam Standard Methods For The Examination of Water and Wastewater Treatments sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu metode referensi yang relevan untuk diaplikasikan. 

Ion logam atau mineral yang umumnya terkandung dalam badan air adalah natrium, kalium, magnesium, kalsium, besi, aluminum, sedangkan pada air limbah kandungan ion logam justru lebih banyak dengan adanya logam berat seperti bismut, kobalt, kromium, perak, tembaga dan lainnya. Pastinya menurut regulasi yang berlaku di Indonesia, setiap logam - logam berat yang terkandung dalam badan air limbah tidak diperkenankan untuk melebihi nilai ambang batas yang telah ditentukan, sehingga diperlukan monitoring terhadap nilainya. Prinsip ini tidak hanya ion logam, tetapi juga pada analit lain seperti ammonia, klorida, fluorida nitrat, serta analit lainnya.

Untuk mengukur kadar masing - masing analit tersebut, analis dan operator dapat menggunakan beberapa teknik. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah pengukuran secara elektrometri dengan menggunakan Alat ISE meter. Dilansir dari Libretext, metode ISE memiliki banyak keuntungan dibandingkan metode lainnya, beberapa keuntungan tersebut yakni : 

  1. Range pengukuran metode ISE cukup luas 

  2. Relatif lebih mudah dan mudah untuk dilakukan

  3. Sangat relevan untuk digunakan karena bersifat “real time” dalam pengukurannya, dan sangat sensitif hingga dapat mendeteksi jika terjadi perubahan kadar.

  4. Karena menggunakan aktivitas ion sebagai acuan pengukurannya, metode ini sangat berguna untuk aplikasi biologi dan medis.

  5. Meter yang dipakai dapat digunakan untuk menentukan kadar ion - ion positif maupun ion - ion negatif. 

Dari keuntungan yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa metode ini dinilai relevan dan efektif untuk diimplementasikan sebagai metode uji kadar ion pada air limbah. 

 

Alat ISE Meter dan Cara Kerjanya

ISE Meter bekerja dengan bertumpu pada pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan sensor ISE atau elektroda ISE. Elektroda ISE terdiri dari bagian balb sensor yang terbuat dari membran spesifik yang hanya dapat mengenali ion spesifik tertentu. Dari segi struktur, elektroda ISE terdiri dari beberapa bagian yakni kabel dan badan elektroda. Kabel berfungsi untuk menghantarkan sinyal yang terdeteksi oleh keseluruhan sistem elektroda pada meter untuk diterjemahkan menjadi angka hasil pengukuran pada display. Badan elektroda sendiri meliputi beberapa bagian penting yakni material pelindung, junction, elektroda referensi, elektroda uji, medium elektrolit dan balb (sensor pembaca). 

Dalam rangkaian tahapannya, metode ISE dijalankan dengan 3 tahap yakni preparasi sampel, kalibrasi dan/atau verifikasi elektroda ISE dan tahap pengukuran. Sampel yang telah dikumpulkan sebaiknya dianalisa sesegera mungkin untuk menghindari adanya kontaminasi yang dapat menyebabkan analit berkurang atau justru bertambah kadarnya. Sebelum melakukan pengukuran pada sampel, analis perlu melakukan preparasi terhadap elektroda yang diikuti dengan tahap preparasi sampel. Tahap preparasi sampel ini biasanya melibatkan reaksi antara sampel dan ionic strength adjuster (ISA). 

ISA ini berfungsi untuk menguatkan ion yang hendak diukur dengan cara berikatan mengikat ion ini sehingga dihasilkan suatu ion kompleks yang mudah untuk diukur oleh sensor. ISA bersifat spesifik sehingga jika ion yang hendak diukur berbeda maka membutuhkan beberapa ISA dalam pengukurannya. Misal, jika hendak dilakukan pengukuran terhadap kadar natrium dan klorida, maka dibutuhkan 2 buah ISA yang berbeda. Meski begitu, bisa saja satu parameter memiliki opsi ISA lebih dari satu sebagaimana yang telah dikaji oleh Oh Seung Yeoun, dkk (2015), bahwa deteksi ion perak menggunakan metode ISE dapat menggunakan kalium iodida (KI) yang dinilai lebih efektif jika dibandingkan dengan natrium nitrat (NaNO3). 

Dengan adanya ISA, ion akan lebih mudah dikenali oleh sensor karena sensor yang biasanya dilapisi dengan material yang identik dengan ion kompleks hasil reaksi antara analit (ion yang hendak diukur) dan ISA. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa setiap elektroda ISE bersifat spesifik dan hanya mengenali ion yang hendak diuji, yang juga merupakan keuntungan tambahan dari ISE Meter, yakni terhindar dari kontaminasi dan analit mudah untuk dibaca.

Gambar 1. Larutan ISA dan TISAB untuk ISE Meter

Dalam proses reaksinya, ISA yang bertindak sebagai ligan akan mengikat analit. Hasil reaksi ini akan menghasilkan suatu ion kompleks yang dapat berinteraksi dengan material identik pada balb elektroda ISE. Interaksi ini akan menghasilkan potensial yang akan dibaca oleh elektroda uji dan dibandingkan dengan potensial yang terdapat pada elektroda referensi yang terhubung oleh junction. Beda potensial yang dihasilkan kemudian diteruskan oleh kabel dan diterjemahkan oleh meter sehingga nilai konsentrasi dan beda potensial akan muncul pada display Alat ISE meter.

 
Gambar 2. Contoh Tampilan Display Pengukuran dengan Metode ISE
 
Seluruh alat ukur dan alat analisa dalam laboratorium wajib untuk dilakukan kalibrasi untuk mengukur kapasitas performa dari alat yang digunakan. Kalibrasi ini tentunya dilakukan secara berkala, yang mana berdasarkan ISO 17025 adalah dengan interval yang disesuaikan dengan kebutuhan. Namun, kalibrasi reguler juga diperlukan untuk analisis dengan ISE Meter. Kalibrasi ini cukup mudah. Selain Alat ISE Meter dan elektroda, analis hanya membutuhkan larutan standar dan ISA. Setidaknya, dibutuhkan 2 titik kalibrasi sehingga terbentuk kurva yang akan menyatakan slope dalam suatu nilai potensial. Kalibrasi ini pun tidak perlu dilakukan setiap saat, sehingga lebih efektif dalam menghemat waktu maupun konsumsi reagen.
 
Pada sampel air dan air limbah yang mengandung banyak partikel dan zat, ISE Meter justru dinilai lebih efektif karena cakupan rentang pengukurannya yang lebih luas dibandingkan dengan metode fotometri dan tidak memerlukan perlakuan tambahan seperti pengenceran. Oleh karena itu, metode ISE sangat memungkinkan untuk diaplikasikan sebagai alternatif yang strategis untuk mengukur kadar ion logam maupun ion lainnya yang terkandung dalam air maupun air limbah.
 

Referensi 

Oh, Seung Yeon, dkk. 2015. Effect of ionic-strength adjusters on the detection of silver ion

using ion-selective electrode, Korean J. Chem. Eng., https://www.researchgate.net/publication/277901340_Effect_of_ionic-strength_adjusters_on_the_detection_of_silver_ion_using_ion-selective_electrode diakses pada 4 November 2024

Raja, Pavan M.V dan Andrew R. Barron. 2024. Physical Method in Chemistry and Nano Science, https://chem.libretexts.org/Bookshelves/Analytical_Chemistry/Physical_Methods_in_Chemistry_and_Nano_Science_(Barron)/01%3A_Elemental_Analysis/1.07%3A_Ion_Selective_Electrode_Analysis diakses pada 21 Oktober 2024

Thermo Scientific. 2024. Ion Concentration Measurement, https://www.thermofisher.com/id/en/home/life-science/lab-equipment/ph-electrochemistry/ion-concentration-measurement-ise.html diakses pada 4 November 2024

Previous Article

Perbedaan Inkubator Berdasarkan Sampel Inkubasi

Tuesday, 03 December 2024
VIEW DETAILS

Next Article

Moisture Analyzer untuk Mengoptimalkan Pengujian Kualitas Cat

Monday, 16 December 2024
VIEW DETAILS