Usaha mengoptimalkan budidaya ikan yang sehat dan berkualitas dapat dilakukan dengan cara monitoring terhadap kualitas air budidaya. Hal ini selaras dengan salah satu alasan kenapa perlu dilakukannya monitoring kualitas air budidaya adalah untuk mengutamakan kesehatan dan kualitas ikan yang dibudidaya. Parameter apa saja yang wajib untuk dilakukan dalam memonitoring kualitas air budidaya? Parameter yang dimonitoring perlu disesuaikan dengan jenis ikan yang dibududaya. Namun pada umumnya, parameter-parameter yang dimonitoring adalah suhu, pH, oksigen terlarut (Disolved Oxygen/ DO), kecerahan, salinitas, Biochemical Oxygen demand (BOD), dan amoniak. Dalam mengupayakan optimalnya monitoring kualitas air, penggunaan multimeter dan probe merupakan solusi yang tepat dan mudah dalam penggunaannya untuk memantau dan menjaga parameter kualitas air budidaya ikan.
Kualitas Air Budidaya Ikan
Dalam menjaga kualitas air budidaya ikan, peternak perlu memerhatikan standar baku mutu kualitas air budidaya. Hal ini dapat dilihat pada gambar 1, gambar 2, dan gambar 3 di bawah ini, dan lebih lengkapnya dapat dipelajari di dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk cara budidaya ikan yang baik (CBIB) pada SNI Nomor 8228 Tahun 2015 untuk CBIB ikan air tawar, CBIB ikan hias, CBIB ikan laut di karamba jarring apung dan CBIB udang.
Gambar 1. Tabel Persyaratan Kualitas Air Budidaya Ikan Air Tawar
Gambar 2. Table Persyaratan Kualitas Air Budidaya Ikan Laut di Karamba Jaring Apung (KJA)
Gambar 3. Tabel Persyaratan Kualitas Air Budidaya Udang
Alasan kenapa kualitas air budidaya ikan perlu dijaga adalah:
Multimeter dalam Upaya Optimalisasi Monitoring Kualitas Air Budidaya Ikan
Kualitas air dapat diukur di laboratorium maupun di lapangan secara periodik dengan menggunakan multimeter. Parameter yang dapat diukur dengan menggunakan multimeter untuk memonitoring kualitas air budidaya agar tetap dalam ambang batas adalah parameter suhu (temperature), pH, TDS, Salinity, DO, BOD, Amonia, Chloride, Fluoride, Nitrate, dan Sodium. Dalam mengoptimalkan monitoring kualitas air budidaya, multimeter dan probe parameter digunakan untuk memudahkan peternak/analis dalam melakukan pemantauan tanpa menggunakan beberapa meter atau beberapa jenis alat. Contoh multimeter yang dapat digunakan dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini.
Gambar 4. Contoh Multimeter
Multimeter dalam memonitoring kualitas air budidaya ikan juga telah memudahkan analis dalam melakukan pengukuran karena tersedia dengan 1 atau 2 dan 3 channel untuk probe yang bisa digunakan untuk parameter yang berbeda, sehingga alat dapat mengukur maksimal 3 parameter saat melakukan pengukuran, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5 di bawah ini.
Gambar 5. Multimeter dengan 1 channel, 2 channel dan 3 channel
Selain multimeter, pengukuran parameter kualitas air budidaya ikan juga membutuhkan probe atau elektroda yang nantinya akan dikoneksikan ke multimeter guna mengukur parameter kualitas air yang diinginkan. Contoh probe dan penggunaan multimeter di laboratorium dan lapangan dapat dilihat pada gambar 6 di bawah ini.
Gambar 6. Contoh probe parameter dan penggunaannya
Penggunaan multimeter dan probe/elektroda parameter perlu memerhatikan beberapa hal yaitu:
Dengan demikian penggunaan multimeter dan probe parameter dapat mengoptimalkan monitoring kualitas air pada budidaya ikan sehingga dapat tetap menjaga kesehatan dan kualitas ikan yang dibudidaya.
Referensi:
SNI 8228.1-2015 Cara budidaya ikan yang baik (CBIB) - Bagian 1: Udang
SNI 8228.3-2015 Cara budidaya ikan yang baik (CBIB) - Bagian 3: Ikan hias
SNI 8228.4-2015 Cara budidaya ikan yang baik (CBIB) - Bagian 4: Ikan air tawar
SNI 8228.5-2015 Cara budidaya ikan yang baik (CBIB) - Bagian 5: Ikan laut di karamba jaring apung