
Dalam proses pengiriman bahan baku ataupun bahan setengah jadi hingga produk jadi, pemantauan suhu dan kelembaban adalah hal utama yang dilakukan selama pengiriman berlangsung. Beberapa bahan mungkin sangat sensitif terhadap kenaikan suhu karena akan mempengaruhi kualitas produk saat sampai pada distributor ataupun konsumen nantinya. Produk – produk makanan dan produk farmasi seperti obat – obatan tergolong sensitif terhadap suhu, hal ini tercantum pada standard Parenteral Drug Association (PDA) Technical Report nomor 39, revisi ke 27 “Guidance for Temperature-Controlled Medicinal Products: Maintaining the Quality of Temperature-Sensitive Medicinal Products through the Transportation Environment”. Berdasarkan Good Distribution Practice (GDP), data hasil monitoring haruslah direkam dan direview secara berkala.
Suhu dan kelembaban adalah parameter kritis yang dapat menyebabkan kerusakan kemasan produk (packaging), teraktivasinya bahan aktif suatu obat, munculnya mikroorganisme patogen, hingga rusaknya kandungan gizi dalam suatu produk. Food and Drugs Administration (FDA) telah mengatur treatment untuk produk – produk sensitif sehingga diperlukan kontrol suhu dan kelembaban selama proses penyimpanan dan pengirimannya. Salah satu contohnya telah dibahas pada artikel sebelumnya bahwa suhu dan kelembaban sangat berpengaruh pada kualitas penyimpanan produk olahan susu (dairy product) yang sebagian besarnya merupakan produk hasil fermentasi. Contoh lainnya adalah produk daging, buah - buahan dan bahan baku obat lainnya. Berdasarkan FDA 21 CFR 211 yang mengacu pada United State Pharmacopeia suhu penyimpanan rata – rata untuk produk farmasi adalah pada 2°C sampai 8 °C, sedangkan penyimpanan beku dilakukan pada suhu –25° C to –10° C dengan adanya pemantauan suhu menggunakan perangkat.
Dalam monitoring suhu dan kelembaban, data logger adalah alat yang sering digunakan, meskipun beberapa ekspedisi pengiriman masih menggunakan thermohygrometer handheld sehingga data yang didapat masih direkam secara manual. Padahal penggunaan data logger jauh lebih praktis, tentunya bila dilengkapi dengan software perekam yang dapat menghubungkan data logger pada PC. Secara singkat, rangkaian ini ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Rangkaian Alat data Logger dan PC
Keterangan :
Kabel Interface
Interface
PC/Komputer
Disebutkan juga pada FDA 21 CFR 211 sub bab H bagian 150 tentang prosedur distribusi bahwa pengiriman atau distribusi produk direkomendasikan untuk menggunakan sistem perekaman data selama proses berlangsung dengan data yang dapat diakses dengan mudah. Kemudahan ini dapat ditemukan dengan penggunaan software sehingga data logger dapat di program untuk merekam data bahkan data tersebut dapat disimpan pada PC ataupun dicetak dalam bentuk dokumen. Dengan software perekam, beberapa kemudahan dapat diperoleh seperti :
Mudah dan praktis dalam mengatur program dengan interval pengukuran dalam jangka waktu tertentu.
Perekaman data secara otomatis hingga 40.000 titik permudah operator dalam monitoring suhu dan kelembaban tanpa harus mencatat hasil pengukuran.
Kemudahan dalam mengekstrak data;
Umumnya, data yang diperoleh dapat diekstrak dalam format xml ataupun pdf / csv baik dalam bentuk tabular atau grafik maupun keduanya. Contoh data ini ditunjukkan pada Gambar 2.
Adanya pengaturan batas limit mempermudah pemantauan suhu dan kelembaban apabila melebihi atau kurang dari batas limit.
Monitoring lebih dari 1 data logger dapat dilakukan dengan mudah.
​

Gambar 2. Data Hasil Pengukuran dengan Software
Dari kemudahan yang telah disebutkan, penggunaan data logger dengan software sangatlah direkomendasikan dalam proses pengiriman karena sangat mudah dan praktis untuk dioperasikan.
Referensi :
Chatterjee, Bikash. 2016. Managing Cold Chain Distribution Across the Global Supply Chain: Trends and Regulations, https://www.pharmoutsourcing.com/Featured-Articles/189297-Managing-Cold-Chain-Distribution-Across-the-Global-Supply-Chain-Trends-and-Regulations/#:~:text=Cold%20chain%20management%20and%20logistics,remains%20within%20its%20recommended%20conditions, diakses pada haris Kamis Tanggal 19 November 2020
Food and Drugs Administration (FDA). 2019. CFR – Code of Federal Regulations Title 21, https://www.accessdata.fda.gov/scripts/cdrh/cfdocs/cfcfr/CFRSearch.cfm?fr=211.150 diakses pada hari Senin tanggal 23 November 2020 Pukul 12.45
Mclean, Diane. 2009. Cold Chain Shipping : Protecting Temperature Sensitive Products, https://www.pda.org/docs/default-source/website-document-library/chapters/presentations/metro/cold-chain-shipping---protecting-temperature-sensitive-products-diane-mclean.pdf?sfvrsn=6 diakses pada hari Senin tanggal 23 November 2020
World Health Organization. 2019. Good Storage and Distribution Practices. Working document QAS/19.793