Metode respirometrik dalam pengujian Biochemical Oxygen Demand (BOD) yang diatur dalam American Public Health Association, APHA 5210 D adalah metode yang menggunakan sensor untuk memantau tekanan gas dalam botol uji selama proses inkubasi yang mencerminkan aktivitas respirasi bakteri. Sensor ini dilengkapi dengan pengaduk dan memungkinkan pengukuran BOD secara akurat dan efisien. Pengujian BOD merupakan salah satu parameter kritis yang diwajibkan dalam pengujian baku mutu air limbah industri cat. Adapun anjuran pemerintah dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 yaitu nilai BOD limbah industri cat adalah maksimum 80 mg/L. Oleh karena itu, produsen cat wajib melakukan pengujian nilai BOD air limbah sebelum dibuang ke lingkungan, dan salah satu metode pengujian BOD yang dapat menjadi rekomendasi adalah metode respirometrik.
Selain parameter Biochemical Oxygen Demand (BOD), parameter wajib lainnya yang perlu dilakukan pengujian dalam industri cat adalah Total Suspended Solid (TSS), merkuri (Hg), seng (Zn), timbal (Pb), tembaga (Cu), krom heksavalen (Cr+6), titanium (Ti), kadmium (Cd), fenol, minyak dan lemak, pH, dan debit limbah. Namun, artikel ini akan lebih berfokus pada parameter BOD.
Metode respirometrik pada pengujian Biochemical Oxygen Demand (BOD) memiliki prinsip dasar yaitu bakteri dalam sampel air limbah akan mengonsumsi oksigen terlarut selama proses oksidasi bahan organik yang akan menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) dan ditangkap oleh alkali hidroksida sehingga mengalami perubahan tekanan gas di dalam botol uji yang merepresentasikan tingkat atau nilai BOD.
Metode respirometrik merupakan metode yang diatur dalam regulasi APHA 5210 D yang menjabarkan prinsip metode pengujian, alat dan bahan pengujian, dan prosedur pengujian. Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan pada pengujian Biochemical Oxygen Demand (BOD) dengan metode respirometrik adalah:
Contoh Alat pengujian Biochemical Oxygen Demand (BOD) dengan metode respirometrik dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1. Alat sensor respirometrik dan inkubator BOD.
Adapun prosedur pengujian Biochemical Oxygen Demand (BOD) dapat dijelaskan sebagai berikut: Sampel air limbah yang akan diuji dimasukkan ke dalam botol uji dan ditambahkan larutan nutrisi dan alkali hidroksida. Kemudian botol uji tersebut dipasangkan dengan stirrer dan ditempatkan di dalam inkubator BOD yang telah diatur pada suhu 20oC. Setelah itu dipasangkan sensor respirometrik dan dinyalakan dan diatur pada range nilai BOD yang dianggap akan merepresentasikan hasil pengukuran sampel nantinya. Kemudian sampel diinkubasi selama 5 hari dan dilihat hasil pengukurannya atau nilai BOD sampel pada hari ke-5.
Beberapa kelebihan pengujian BOD dengan metode respirometrik bila dibandingkan dengan metode lainnya adalah:
Kesimpulan yang dapat diambil adalah metode respirometrik dalam pengujian Biochemical Oxygen Demand (BOD) merupakan metode yang valid, reliabel dan terpercaya yang dapat digunakan pada pengujian BOD sampel air limbah.
Referensi:
American Public Health Association, APHA 5210 D. Respirometric Method
Dirgawati, Mila dan Verina Elvira. 2024. Evaluasi Pengelolaan Limbah Cair dan Limbah Padat Bahan Berbahaya dan Beracun di Industri Cat PT.X. Jurnal Serambi Engineering, Vol 9(11), 7682-7689.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah.