Sumber Aneka Karya Abadi - Your trusted partner for laboratory instrument

Search
Optimalkan Pengujian Kadar Air dalam Minyak Kelapa Sawit Mentah dengan Menggunakan Moisture Analyzer

Optimalkan Pengujian Kadar Air dalam Minyak Kelapa Sawit Mentah dengan Menggunakan Moisture Analyzer

Monday, 18 November 2024

Kadar air merupakan salah satu parameter yang dibatasi dalam kandungan minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm oil/ CPO). Hal ini dikarenakan kandungan kadar air yang tinggi dapat menurunkan dan bahkan merusak kualitas CPO. Standar Nasional Indonesia (SNI) mengatur batas maksimum kadar air dalam CPO adalah 0,25 % kadar air untuk kualitas premium dan 0,50% kadar air untuk kualitas regular, dan diharapkan tidak melewati batas maksimum tersebut sehingga kualitas CPO tetap terjaga. oleh karena itu, produsen wajib menguji kadar air CPO yang diproduksi sebelum akhirnya didistribusikan dan diperjual-belikan. Dibandingkan pengujian kadar air dengan menggunakan metode dan alat uji lainnya, metode thermogravimetri dengan penggunaan moisture analyzer memiliki keunggulan seperti hanya membutuhkan satu alat saja yaitu moisture analyzer, dapat meminimalisirkan kontaminasi pada saat pengujian, dapat meningkatkan akurasi hasil pengujian, mempercepat waktu pengujian dan hasil pengujian langsung dapat diketahui tanpa ditimbang dan dilakukan perhitungan secara manual. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan pengujian kadar air, analis dapat menggunakan moisture analyzer guna mengefisienkan waktu pengujian dan meningkatkan akurasi hasil pengujian.

 

Kadar Air dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Minyak Kelapa Sawit Mentah

Proses pengolahan kelapa sawit menjadi Minyak Kelapa Sawit mentah (Crude Palm oil/ CPO) di Pabrik Kelapa Sawit melalui beberapa stasiun proses, diantaranya stasiun bongkar muat buah kelapa sawit (loading ramp station), stasiun perebusan (sterilizing station), stasiun penebahan (threshing station), stasiun pengadukan dan pengempaan (digesting and pressing station), stasiun inti kelapa sawit (kernel station) dan stasiun pemurnian (clarification station). CPO dihasilkan melalui proses ekstraksi atau kompresi daging buah kelapa sawit. CPO pada umumnya dijadikan sebagai bahan baku untuk industri makanan, kosmetik, tekstil, biodisel dan pakan ternak. Salah satu proses pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit mentah (CPO) di pabrik kelapa sawit adalah proses pemurnian minyak di stasiun pemurnian (clarification station). Salah satu tahap pada stasiun pemurnian yaitu tahap pengeringan pada unit vacuum dryer. Unit vacuum dryer berfungsi untuk mengurangi kadar air sehingga diperoleh minyak dengan kandungan air rendah sehingga memenuhi standar mutu CPO. Mutu CPO dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya berasal dari sifat induk pohon kelapa sawit, proses penanganan setelah panen seperti proses pengangkutan dan penyimpanan buah kelapa sawit, proses pengolahan buah kelapa sawit menjadi CPO yang kurang tepat dan proses penyimpanan CPO setelah dimurnikan.

Kadar air adalah jumlah air yang terkandung dalam suatu benda, seperti tanah, bahan pertanian, atau bahan pangan. Kadar air merupakan salah satu parameter yang penting untuk menentukan kualitas suatu bahan pangan, termasuk masa simpannya. Cara menentukan kadar air adalah dengan mengurangi berat suatu bahan yang dipanaskan pada suhu pengujian.

Semakin banyak kandungan air pada CPO maka akan mempercepat reaksi hidrolisa trigliserida. Hal ini akan memberikan kondisi yang baik bagi pertumbuhan mikroba dan mempengaruhi densitas CPO. Pertumbuhan mikroba merupakan salah satu penyebab ketengikan yang diartikan sebagai kerusakan atau munculnya bau yang tidak sedap dalam minyak. Selain itu, hal tersebut juga dapat disebabkan karena aktivitas enzim-enzim pengoksidasi, enzim lipase dan enzim peroksidase yang dapat menghidrolisis molekul lemak.

Berapa kadar air pada minyak sawit menurut Standar Nasional Indonesia (SNI)? Kadar air yang tinggi dapat menyebabkan kualitas minyak kelapa sawit menurun. Dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) Kadar air dalam CPO kualitas premium diharapkan maksimum pada 0,25% dan kadar air CPO dengan kualitas regular diharapkan pada 0,50%.

 

Moisture Analyzer untuk Pengujian Kadar Air

Moisture analyzer merupakan alat uji yang direkomendasikan dalam pengujian kadar air untuk berbagai jenis sampel, termasuk minyak sawit karena mempercepat waktu pengujian, mendapatkan hasil pengujian yang akurat, sehingga dapat menekan biaya pengujian dibandingkan dengan menggunakan alat uji lainnya. Penggunaan moisture analyzer merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pengujian kadar air dengan menggunakan metode thermogravimetri. Pada prinsipnya, metode thermogravimetri dilakukan dengan mengukur selisih bobot sebelum pemanasan dengan bobot sampel setelah proses pemanasan, dimana perhitungan secara otomatis dilakukan oleh alat moisture analyzer dan hasil analisa akan terlihat secara langsung sebagai % kadar air pada display alat. Pemanasan pada alat moisture analyzer berasal dari penyinaran dengan lampu, umumnya jenis lampu yang digunakan adalah halogen.

Dalam pengujian kadar air dengan menggunakan moisture analyzer, waktu analisa yang dibutuhkan lebih singkat jika dibandingkan dengan menggunakan alat lainnya seperti alat lainnya, yakni 2 – 15 menit. Untuk suhu pemanasan yang digunakan untuk pemanasan dalam menguji kadar air minyak nabati adalah dari 103 – 140°C. Berikut ini adalah contoh alat moisture analyzer dan contoh hasil pengukuran kadar air yang terlihat pada display alat moisture analyzer yang ditunjukkan pada Gambar 1. Selain itu, penggunaan moisture analyzer dibandingkan menggunakan alat lainnya dapat meningkatkan akurasi hasil pengujian dikarenakan tidak dilakukannya perpindahan sampel uji dari alat yang satu ke alat yang lainnya, misalnya untuk dilakukan penimbangan. dan yang paling penting yaitu, perhitungan hasil uji juga tidak perlu dilakukan secara manual, karena hasil pengujian kadar air akan ditampilkan secara langsung pada display alat moisture analyzer. Penggunaan moisture analyzer juga diharapkan dapat menekan biaya pengujian karena tidak membutuhkan banyak alat dan waktu pengujian yang cepat. 

Gambar 1. Contoh alat moisture analyzer

Dari penjabaran di atas, artikel ini diharapkan dapat menjadi pedoman untuk mengefisienkan dan mengoptimalkan pengujian kadar air yang dilakukan dengan menggunakan moisture analyzer.

 

Referensi:

AOCS Official Method 2c-25, Moisture and Volatile Matter-Air Oven Method.

Muarif, Agam; Rizka Mulyawan dan Marisa Fitria. 2022. ANALISIS KUALITAS CRUDE PALM OIL (CPO) BERDASARKAN KINERJA VACUUM DRYER DI PKS KOPERASI PRIMAJASA. Inovasi Teknik Kimia. Vol. 7, No.1, April 2022, Hal 24-28.

Kern & Sohn GmbH.2023. Application Notes Moisture Analyzer. Kern & Sohn GmbH

SNI 2901:2021 Minyak Kelapa Sawit Mentah (Crude Palm Oil)

 

Previous Article

Memilih Katalis yang Tepat Untuk Uji Protein Metode Kjeldahl

Monday, 11 November 2024
VIEW DETAILS

Next Article

3 Langkah Mudah untuk Preparasi Krim Kosmetik

Monday, 25 November 2024
VIEW DETAILS