Tahukah Anda bahwa amonia masuk ke dalam parameter wajib uji dalam air limbah? Amonia adalah zat kimia yang bersifat racun, terutama untuk makhluk akuatik. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 5 Tahun 2014, batas amonia dalam air limbah telah ditentukan secara spesifik untuk kebanyakan industri. Secara garis besar, batas toleransi kadar amonia berkisar pada 0,5 mg/L hingga 10 mg/L, dimana setiap industri memiliki nilai batas dengan batas beban yang berbeda juga. Beberapa metode dapat diterapkan untuk memantau kadar amonia sebelum air limbah dilepaskan ke lingkungan, salah satunya adalah metode elektrometri.
Tabel 1. Nilai Baku Mutu Parameter Amonia untuk Beberapa Industri (KLHK, 2014)
Jenis Industri | Nilai Baku Mutu Ammonia sesuai Permen LHK No.5 Tahun 2014 | Beban Pencemaran Maksimum |
Karet/Lateks | Lateks Pekat : 15 mg/L, karet kering: 5 mg/L |
Lateks Pekat : 0.6 kg/ton Karet kering : 0.2 kg/ton |
Pupuk | 0.75 mg/L | 1,5 kg/ton |
Penyamakan Kulit | 0,5 mg/L | 0.02 kg/ton |
Pestisida | 1.0 mg/L | 0.02 kg/ton |
Baterai Kering Carbon - Zn | 1.0 mg/L | 0.25 mg/kg |
Dari Tabel 1 ditunjukkan beberapa nilai baku mutu yang perlu diperhatikan oleh para pelaku industri kimia. Hal ini menjadi kunci utama bahwa diperlukan monitoring terhadap kadar amonia dalam air limbah. Terdapat beberapa cara praktis yang dapat digunakan untuk menentukan kadar ammonia, dua diantaranya adalah dengan menggunakan metode spektrofotometri dan metode elektrometri. Tentunya kedua metode ini memiliki prinsip dan penggunaan instrumen yang berbeda.
Hanya saja, terdapat beberapa kriteria yang perlu dipenuhi untuk melakukan analisis secara fotometri. Dua diantaranya adalah sampel harus dalam bentuk larutan berair (encer) dan jika kadar analit terlalu tinggi, maka sampel perlu diencerkan terlebih dahulu. Pengenceran dengan faktor pengencer yang cukup besar seringkali membuat analisis yang dilakukan menjadi kurang akurat sehingga mengurangi validitas uji. Jika kadar amonia dalam suatu sampel terlampau tinggi, maka metode yang lebih relevan untuk diaplikasikan adalah metode elektrometri yakni dengan menggunakan ISE Meter yang dilengkapi dengan ion selective electrode (ISE).
Gambar 1. Tampilan Alat ISE Meter
Berbeda dengan metode spektrofotometri, metode elektrometri dapat memiliki rentang pengukuran yang jauh lebih luas, bahkan hingga 0.1 M analit. Metode ini didasarkan pada pengukuran beda potensial akibat aktivitas ion spesifik yang dideteksi oleh elektroda ISE. Jika dibandingkan dengan metode lainnya metode analisis ini memiliki banyak keunggulan, diantaranya :
Minimnya zat pengganggu yang berpotensi mengganggu analisis.
Umumnya relatif lebih murah dan sangat mudah untuk dioperasikan
Rentang pengukuran yang luas sehingga mampu mendeteksi analit dalam sampel baik pada trace level maupun pada kadar yang relatif tinggi.
Pengukuran secara real time pada sampel sehingga memudahkan pemantauan secara menyeluruh pada sampel.
Dapat mendeteksi berbagai ion baik ion positif (kation) dan ion negatif (anion)
Karena pengukurannya didasarkan pada aktivitas ion, maka pengukuran ini sangat berguna terutama untuk aplikasi pada bidang biologi dan medis.
Dalam kasus pengukuran amonia, metode elektrometri telah dikonfirmasi pada Standard Methods for The Examination of Water and Wastewater Treatment Nomor APHA 4500-NH3 dan ASTM D1426 - 15 Tahun 2021 sebagai salah satu metode uji yang dapat diterapkan untuk uji amonia pada sampel air dan air limbah. Secara prinsip, metode ion elektroda selektif untuk amonia ini menggunakan membran permeabel gas hidrofobik (hydrophobic gas permeable membrane) untuk memisahkan larutan sampel dari larutan internal amonium klorida. Ammonia terlarut (NH3(aq) dan amonium (NH4+)) kemudian terkonversi menjadi amonia dengan menaikkan pH hingga diatas 11 dengan basa kuat.
Gambar 2. Ammonia Ion Selective Electrode : A) Membran Permeabel Gas Hidrofobik dan B) Tampilan ISE Ammonia
Ammonia terlarut kemudian berdifusi melalui membran dan mengubah pH larutan internal yang dideteksi oleh elektroda pH. Dalam larutan internal, kadar klorida dipertahankan sebagai elektroda referensi. Pengukuran kemudian dilakukan secara potensiometri melalui pengukuran perubahan skala milivolt pada meter. Dalam hal ini, analis dapat menggunakan pH meter yang disertai dengan skala pengukuran milliVolt yang luas atau dengan menggunakan ion meter yang spesifik seperti ISE meter.
Dari penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwa amonia dalam sampel air limbah dapat diukur dengan menggunakan 2 opsi metode yakni metode spektrofotometri dengan Alat Spektrofotometer atau dengan metode ion selektif dengan menggunakan ion selective electrode (ISE) dan ISE meter. Keduanya memiliki kekurangan dan kelebihannya masing - masing. Namun jika analis memerlukan analisis dengan rentang yang luas (dari trace level hingga high level), maka penggunaan ion selective electrode ammonia disertai dengan ISE meter dapat menjadi langkah strategis untuk mengoptimalkan monitoring yang dilakukan. Jadi, metode mana yang cocok untuk analisis Anda?
Referensi :
American Public Health Associations. 2023. Standard Methods For The Examination of Water and Wastewater Treatment 24th Edition. Washington DC : APHA
American Standard Testing and Material. 2021. Designation : D1426 - 15 (Reapproved 2021) Standard Test Methods for Ammonia Nitrogen in Water
Kementerian Lingkungan HIdup dan Kehutanan (KLHK). 2014. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 tentang "Baku Mutu Air Limbah"
Raja, Pavan. M.V dan Andrew R. Barron. Tanpa Tahun. 1. 7 Ion Selective Eelectrode Analysis, https://chem.libretexts.org/Bookshelves/Analytical_Chemistry/Physical_Methods_in_Chemistry_and_Nano_Science_(Barron)/01%3A_Elemental_Analysis/1.07%3A_Ion_Selective_Electrode_Analysis#:~:text=Bibliography-,Introduction,positively%20and%20negatively%20charged%20ions. Diakses pada Tanggal 27 Maret 2025 Pukul 09.27 WIB
Thermo Scientific. 2025. Ion Concentration Measurement, https://www.thermofisher.com/id/en/home/life-science/lab-equipment/ph-electrochemistry/ion-concentration-measurement-ise.html diakses pada Tanggal 27 Maret 2025 Pukul 14.32 WIB