
Bagaimana mengoptimalkan kinerja boiler? Boiler adalah penghasil air panas dan uap (steam) yang penting di banyak industri kimia. Air panas dan uap menggunakan feedwater yang mengandung ion bersadah (hardness), garam, oksigen dan karbon dioksida yang menyebabkan korosi dan pembentukan kerak (scale) sehingga mengurangi efisiensi termal, merusak boiler, dan mengurangi masa pemakaian (lifetime) peralatan. Oleh karena itu, perlu dilakukan monitoring pada air umpan boiler (boiler feedwater) untuk meminimalkan resiko-resiko tersebut dengan mengacu pada SNI 7268: 2009 tentang Syarat- syarat Air Pengisi Ketel Uap dan Air Ketel Uap.
Boiler
Boiler merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan air dengan menggunakan panas dari hasil pembakaran bahan bakar, selanjutnya panas hasil pembakaran dialirkan ke air sehingga menghasilkan uap panas (steam). Prinsip kerja boiler adalah memanaskan air hingga mencapai titik didihnya sehingga air berubah menjadi uap (steam). Uap panas itulah yang digunakan untuk berbagai keperluan di industri kimia seperti untuk pemanasan crude oil agar tidak membeku, untuk proses produksi minyak kelapa sawit, dan lain-lain.
Boiler Feedwater
Air yang digunakan dalam pengoperasian boiler disebut dengan boiler feedwater. Boiler feedwater terdiri dari air yang ditambah uap kondensasi. Seringkali, uap yang terkondensasi dikembalikan ke boiler sebagai bagian dari feedwater. Air yang dibutuhkan untuk melengkapi kondensat yang dikembalikan disebut make-up water. Make-up water biasanya disaring dan diolah sebelum digunakan. Komposisi feedwater tergantung pada kualitas make-up water dan jumlah kondensat yang dikembalikan. Untuk makeup water, banyak plant menggunakan air baku (raw water) yang membutuhkan pre-treatment dengan beberapa kombinasi clarifiers, sand filters dan mixed media filter. Air yang dihasilkan kemudian diolah lebih lanjut (treatment tambahan) melalui membran reverse osmosis, demineralisasi (demineralization), elektrodaionisasi (electrodeionization), ultrafiltrasi (ultrafiltration) atau sistem lainnya. Hasil akhirnya adalah air sangat murni (ultrapure water) yang memiliki nilai konduktivitas rendah yang dapat mengoptimalkan kinerja boiler.
Pemanfaatan kondensat murni sebagai pengganti makeup water memberikan nilai luar biasa bagi pabrik dengan meminimalkan penggunaan bahan kimia dan energi untuk menghasilkan makeup water. Namun, kondensat secara tak terelakkan melibatkan risiko kontaminasi siklus uap dari kebocoran kondensor. Mengembalikan kondensat yang buruk ke boiler dapat menghasilkan efisiensi transfer panas yang berkurang, peningkatan blowdown, dan biaya air, energi dan bahan kimia yang terkait. Pemantauan kondensat memungkinkan deteksi dini kebocoran kondensor dan memberikan informasi tentang total kinerja pengolahan air boiler.
Monitoring Boiler Feedwater
Kualitas air menjadi kunci untuk kinerja dan umur boiler secara keseluruhan. Ada 4 alasan utama pentingnya kualitas air dalam boiler.
Terlepas dari sumber air, masalah dalam pengolahan air akan merambat melalui seluruh siklus uap jika tidak diperbaiki. Demineralisasi air baku atau air kondensat merupakan elemen penting dalam produksi boiler feedwater. Mineral / garam terlarut yang mengendap pada permukaan pemanas, dalam pipa atau pada blade turbin, menyebabkan kerusakan yang signifikan. Fungsi penukar ion dapat dipantau secara terus menerus dengan mengukur parameter seperti konduktivitas atau konten silika.
Memelihara dan mengatasi masalah peralatan yang digunakan untuk memproses air baku (raw water) atau kondensat merupakan langkah penting dalam siklus. Parameter yang perlu dimonitoring untuk kinerja boiler yang optimal dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Parameter Boiler Feed Water
| Parameter | Tujuan |
|---|---|
| pH | Untuk mempertahankan pH sehingga tidak menimbulkan korosi |
| Konduktivitas | Untuk mendeteksi adanya padatan terlarut dan mencegah korosi. |
| Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen /DO) | Kontrol level DO untuk mengurangi korosi akibat oksidasi permukaan logam |
| Fosfat | Dapat digunakan untuk mendeteksi akumulasi dalam system |
| Silika | Identifikasi tanda-tanda awal pemecahan anion pada demineralizer dan polisher. Pemantauan dalam steam untuk mencegah perpindahan ke turbin dan mencegah korosi. |
| Sodium | Identifikasi tanda-tanda awal pemecahan kation pada demineralizer dan polisher. Sodium dalam uap menyebabkan korosi lubang pada blade turbin. |
| Turbiditas | Memantau adanya korosi |
Masa operasi fasilitas dapat dioptimalkan dengan mematuhi persyaratan ini dan terus memantau parameter kritis. Hal tersebut perlu dilakukan untuk menghindari perbaikan dini dan pekerjaan perawatan.
Referensi:
https://article.eonchemicals.com/fungsi-komponen-boiler-dan-prinsip-kerjanya/
https://www.brighthubengineering.com/power-plants/116056-importance-of-boiler-water-treatment/
https://www.hach.com/PWR-Boiler1
https://www.hach.com/power-pretreat
https://www.prosesindustri.com/2015/01/pengertian-boiler-serta-komponen.html
https://onenam.app/service-experts/facts-about-boiler-feedwater-pumps/